Ngomong Sama Diri Sendiri Itu Wajar Nggak Sih?

Febryana Rizka
2 min readNov 30, 2022

--

Sumber: pixabay.com

Kebanyakan orang mengira kalau ngomong sendiri itu menandakan gila atau punya gangguan mental. Tapi nggak semuanya kayak gitu, kok! Kita semua pasti pernah melakukannya, cuma nggak sadar aja.

Misalnya, pernah nggak sih kalian lagi motoran terus ngomong sendiri seakan-akan nggak ada yang lagi dengerin kalian?

Atau kalau lagi di supermarket terus cari barang yang mau dibeli tapi nggak nemu-nemu dan nggak sadar kalian ngomong, “Mana ya barangnya? Kok nggak ada sih?” Kalau pernah, itu dia salah satu contohnya.

Vygotsky, seorang tokoh psikologi perkembangan yang cukup populer memberi nama perilaku itu dengan self talk.

Apa Itu Self Talk?

Self talk adalah sebuah kebiasaan berbicara ke diri sendiri, baik itu diucapkan secara pelan atau keras. Umumnya, perilaku ini dijumpai pada anak-anak berusia 3–5 tahun.

Vygotsky (1978) melihat perilaku ini sebagai sebuah metode yang digunakan oleh anak-anak untuk membantu dirinya berpikir dan berperilaku.

Misalnya, anak-anak yang sedang bermain boneka berbicara seperti “Hmm baju yang bagus warna apa ya?” atau “Habis pakai baju ini, aku mau pakai baju yang ini deh.”

Ini Wajar Nggak Sih?

Kalau kalian ketakutan dan mengira anak-anak yang berbicara sendiri itu lagi ngomong sama sesuatu yang lain, habis baca ini jangan takut lagi, ya. Hal ini wajar kok!

Karena perilaku self talk pada anak-anak bisa dijadikan refleksi bagi orang tua sejauh mana bahasa yang sudah dikuasai oleh si anak. Lalu, anak juga bisa semakin cepat untuk menyelesaikan tugas karena self talk telah membimbing mereka.

Self talk juga seringkali dihubungkan dengan beberapa fungsi psikologis manusia, seperti problem solving, planning, motivasi, dan perhatian (attention).

Tapi Aku Sampai Dewasa Ini Juga Masih Sering Self Talk? Itu Wajar Juga Nggak?

Wajar. Tapi bentuknya berbeda.

Semakin kita tumbuh dewasa, self talk ini tetap ada tapi tidak sejelas pada fase anak-anak.

Self talk yang kita punya akan masuk ke alam bawah sadar kita dan berkembang jadi pemikiran verbal (verbal thought). Semacam suara dari hati gitu bentuknya, yang biasa kita lihat di sinetron.

Kapan Self Talk Ini Dianggap Berbahaya?

Sampai kamu merasa kalau self talk ini sudah mengganggu aktivitas sehari-harimu karena topik yang dibicarakan mengarah ke hal buruk atau kamu bisa mendengarkan orang lain mengajakmu berbicara, padahal tidak ada orangnya.

Kondisi ini bisa digolongkan ke dalam halusinasi. Kalau kalian merasakan hal tersebut, segera minta bantuan profesional, ya.

Referensi:

Gould, W. (2018, October 10). Go ahead, talk to yourself. It’s normal — and good for you. Better by Today. https://www.nbcnews.com/better/health/talking-yourself-normal-here-s-how-master-it-ncna918091

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: the development of higher psychological processes. Cambridge: Harvard University Press.

Winsler, A., Fernyhough, C., & Montero, I. (Eds.). (2009). Private speech, executive functioning, and the development of verbal self-regulation. Cambridge University Press.

--

--

No responses yet